refleksi minggu ke-6


.

 YANG SAYA PEROLEH HARI INI?
Presentasi dari berbagai kelompok untuk pembuatan media pembelajaran  berbasis media flash menambah pengetahuan saya
In
HARAPAN
harapan saya nanti media pembelajaran kelompok kami menjadi yang terbaik dan dapat nilai yang sempurna 
KEKHAWATIRAN
insyllh tdak ada kekhawatiran

REFLEKSI MINGGU KE-5


.

pada minggu kemarin membahas tentang  membuat storyboad.
harapan : semoga saya pribadi bisa membuat storyboad
kekhawatiran : saya belum paham tentang makro media flash.




STORY BOARD , RENCANA PEMBUATAN MEDIA BELAJAR IPA SD KELAS VI ( MATERI AJAR TATA SURYA )


KELOMPOK :
1. FAJAR ESTI KUNCORO ( 110005069 )
2. DAYUKIRANA ESTHI W. ( 11005087 )
3. DANI KHAIRUNISAH ( 11005089 )
4. NANDAR WIDORAHMANTO ( 11005067 )
5. HERMI PUSPITA NEGARI ( 11005082 )
6. DWI PRASETYO ( 11005075 )

STORY BOARD, Rencana pembuatan media pembelajaran flash player kels VI SD materi ajar Tata Surya.




Permainan Flash kelompok kami dimulai dengan slide/layer awal berupa tampilan keseluruhan gambar tata surya, yang apabila dipilih salah satu objeknya akan tampil deskripsi tentang objek tersebut.




Misalnya, kita memilih tombol (gambar matahari ), maka semua tentang matahari akan kami minculkan, di dalamnya kami juga memasukan game atau permainan yang berupa pertanyaan pertanyaan seputar objek yang dipilih, semisal matahari.



layer merkurius
begitu selanjutnya sama pada masing masing planet dan anggota tata surya lainnya.
sekian.

refleksi mnngu ke 4


.


 Yang sya peroleh : penggunaan media dalam pembelajaran

      Yang belum dipahami:   banyak yang belum paham .

     yang sya lakukan:   mungkin q akan bertanya kepada teeman saat belajar kelompok.

        kekhawatiran:   sya tidak bisa menjawab pertanyaan saat ujian

         harapan:  Saya berharap selama mata kuliah ini saya bisa belajar tentang banyak ilmu yang dipelajari bersama dosen dan teman-teman
Nama Kelompok :
  • Dani Khairunisah             (11005089)
  • Dayukirana E.                (11005087)
  • Hermi Puspita Negari       (11005082)
  • Dwi Prasetyo                     (11005075)
  • Nandar Widorahmanto     (11005067)
  • Fajar Esthi Kuncoro          (11005069)


Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya
2.      Merumuskan tujuan instruksional (Instuctional objective) dengan operasional dan khas.
.      a.  Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu benar-           benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
b.      Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A =
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D =
Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya Tujuan
            Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut
 4.        Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku
5.      Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
 6.      Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
A. ASPEK PEMBELAJARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pembelajaran alah sebagai berikut :
1.       Rumusan judul
Kesan pertama sangat menentukan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga judul sebiknya ditulis denngan semenarik mungkin.
2.       Rumusan tujuan pembelajaran
Dalam pembuatan bagian ini harus jelas agar peserta didik tidak bingung saat mengikuti pembelajaran dan dapat berkosentrasi dengan baik.
3.       Apersepsi
Seharusnya bagian ini difungsikan untuk membawa dunia mereka ke dunia kita.
Ø  Selanjutnya bagian inti dari media pembelajaran adalah sebagai berikut :
·         Uraian yang komunikatif
·         Contoh, analogi atau ilustrasi dan simulasi yang relevan dan konstektual
·         Latihan, tes, dan umpan balik secara kreatif
·         Interaktivitas
·         Pemilihan media yang relevan
·         Konsistensi media dengan tujuan pembelajaran 
B.PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Agar komunikasi berjalan lancar berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan :
·         komunikatif
·         kreatif
·         sederhana
·         unity
·         penggambaran obyak dalam bentuk image yang presentatif
·         pemilihan warna yang sesuai
·         tipografi (font dan susunan huruf)
·         tata letak (lay-out)
·         navigasi (ikon)
ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
ü  Karakteristik Siswa : aspek-aspek atau karakteristik perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, gaya belajar, kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki (Hamzah B.Uno.2007)
ü  Manfaat analisis karakteristik Siswa :
1.    Guru dapat memperoleh tentang kemampuan siswa awal
2.    Guru dapat mengetahui tentang luas & jenis pengalaman belajar siswa.
3.    Guru dapat mengetahu latar belakang sosial & keluarga siswa.
4.    Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan & perkembangan aspirasi dan kebutuhan siswa.
5.    Mengetahui tingkat penguasaan yang telah diperoleh siswa sebelumnya.
ü  Klasifikasi Karakteristik Siswa Berdasar Potensi
a.    Nativisme
b.    Empirisme
c.    Konvergensi
ü  Klasifikasi kecerdasan
·         >140 : Genius
·         130 – 139 : Sangat Pandai
·         120 – 129 : Pandai
·         110 – 119 : di atas Normal
·         90 – 109 : Normal
·         80 – 89 : di bawah Normal
·         70 – 79 : Bodoh
ü  Model Belajar Siswa
1.    Visual
2.    Auditori
3.    Kinestetik

         MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS YANG LENGKAP DAN CERMAT
Ada banyak sekali preskripsi untuk merumuskan tujuan khusus pengajaran. Sebagaian besar berpijak pada karya klasik Mager (1975) yang memasukkan 3 komponen utama dalam suatu rumusan tujuan: perilaku, kondisi, dan derajat (­kriteria) keberhasilan.
Instructional De­velopment Institute (IDI) menambahkan satu komponen yang perlu juga dispesifikasi da­lam rumusan tujuan, yaitu: sasaran (audi­ence).
Komponen kondisi dalam tujuan khusus pengajaran menyebutkan "sesuatu" yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika mahasiswa menam­pilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan. Sesuatu yang dimaksud sebagai kondisi dalam tujuan khusus pengajaran bisa berupa:

(1) Bahan dan alat
(2) Informasi
(3) Lingkungan
Contoh berikut menyebutkan "ba­han" dan "alat" sebagai kondisi dalam rumusan tujuan khusus pen­gajaran: Diberikan kalkulator, mahasiswa dapat menghitung nilai rata-rata 25 skor.
DERAJAT KEBERHASILAN
                Penyebutan perilaku dalam suatu rumusan tujuan tidak lengkap tanpa deskripsi mengenai derajat keberhasilan penampilan perilaku yang dapat diterima. Rumusan tujuan "agar mahasiswa dapat mengetik", tidak mengandung makna dalam penetapan strategi pengajaran.
Definisi

                Derajat keberhasilan dalam suatu rumusan tujuan khusus mendeskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan.
                Derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila semua kri­teria yang relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan khusus pengajaran. Ada 5 kriteria yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud ini:

(1) Kecermatan
(2) Waktu (kecepatan)
(3) Kesesuaian dengan prosedur
(4) Kuantitas
(5) Kualitas hasil akhir

                Jadi, derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila per­syaratan mengenai kecermatan, kecepatan, kesesuaian dengan prosedur, dan kualitas hasil akhir yang sesuai dengan apa yang ditetapkan, disebutkan dalam rumusan tujuan ketika diperlukan.

REFLEKSI MINGGU KE 3


.

 Yang saya dapatkan minggu ini :1.  membuat makro media flash
                                                   2.   Mata kuliah tentang pemilihan Media dan Sumber Belajar.                                                         termasuk  didalamnya kriteria dan lain sebagainya

Kekhawatiran:bingung dengan tugas:
Harapan: mudah mudahan minggu depan tugasnya ringan gak seperti minggu sebelumnya



TUGAS OBSERVASI SEKOLAH DASAR

Nama Kelompok :

  • Dani Khairunisah        (11005089)
  • Dayukirana E.                          (11005087)
  • Hermi Puspita Negari         (11005082)
  • Dwi Prasetyo                           (11005075)
  • Nandar Widorahmanto     (11005067)
  • Fajar Esthi Kuncoro           (11005069)














Isi Laporan           : Hasil Pengamatan SD Negeri Kotagede III dalam Penggunaan Media Pembelajaran.
Judul Topik          : Media Pembelajaran Matematika “ Tabel Perkalian” Kelas III SD.
Lokasi pengamatan      : SD Negeri Kotagede III
1.      Latar Belakang Media Pembelajaran
Tidak mudah bagi anak usia dasar  untuk berfikir secara abstrak, mereka belum dapat memahmi materi yang hanya dijelaskan oleh guru melalui metode ceramah tanpa ada interaksi secara langsung. Oleh karena itu, perlu digunakan sebuah media yang mampu membantu proses berfikir. Terlebih mengenai hitung-menghitung.
Berdasarkan hasil pengamatan di SD N Kotagede III guru di sekolah tersebut mempunyai anggapan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. Oleh karena itu guru menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran, salah satunya proses pembelajaran yang dilakukan di kelas III SD N Kotagede III pada mata pelajaran  MATEMATIKA berupa tabel perkalian. Guru menggunakan tabel perkalian yang digunakan untuk media pembelajaran. Dengan menggunakan tabel perkalian tersebut siswa dapat lebih mudah menguasai materi dan menambah angka dan bilangan dalam ilmu pengetahuannya.

2.      Alasan Penggunaan Media Pembelajaran
TABEL PERKALIAN KELAS III SD
ü  Ditinjau dari segi peserta didik :
1.     Agar siswa dapat menganalisis perkalian dengan metode yang mudah dipahami.
2.     Dengan metode ini siswa mampu menambah jumlah angka dan bilangan pada materi perkalian.
3.      Dengan metode pembelajaran ini siswa diharapkan lebih aktif dan interaktif dalam mengikuti pelajaran.
4.     Melatih daya ingat siswa tentang perkalian sederhana.
5.      siswa dapat saling bertukar ilmu mengenai materi perkalian.
ü  Ditinjau dari segi Guru :
1.      Membantu guru dalam memberikan materi pembelajaran agar siswa lebih paham dalm proses pembelajaran.
2.      Memotivasi guru untuk lebih berfikir kreatif disetiap pembelajaran.
3.      Merubah pola fikir siswa bahwa sekolah itu menyenangkan dengan salah satu cara yaitu dengan interaksi secara langsung.

3.      Analisis “Pembelajaran dengan Tabel Perkalian”
Berdasarkan Kriteria Pemilihan Media Termasuk dalam kriteria pemilihan media :
DEMONSTRATION
Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan,  dan lain-lain. Tabel perkalian berfungsi sebagai  media pembelajaran karena pada SD Kotagede III kelas 3, dalam  menyampaikan  materi  guru menggunakan tabel perkalian guna memudahkan siswa dalam mempelajari angka dan bilangan dalam perkalian. Mekanisme pembelajarannya guru menjelaskan sambil memberi contoh-contoh soal dan mengajak siswa berinteraksi secara  langsung.
4.      Posedur pemilihan media pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di SD Negeri Kotagede III kami  menarik kesimpulan bahwa media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut termasuk prosedur Assure.  Hal-hal yang menguatkan metode yang digunakan prosedur Assure, antara lain:
1.   Guru menganalisis karakteristik dari peserta didik/siswanya sebelum mentukan mau menggunakan media apa.
2.      Guru menentukan pembelajaran  dan siswa diharapkan dapat menguasai perkalian
3.      Guru menentukan dan membuat alat peraa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dalam hal ini adalah tabel perkalian.
4.      Alat peraga yang telah dibuat digunakan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran .
5.     Guru memberikan soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, semakin tinggi nilai dan jawaban yang benar berarti       media dan proses belajar sudah efektif.
 
                             
Prosedur Pemilihan Model Assure
 
Analisis Learner Characteristics
                                                  Tahap         pertama       adalah                   melakukan   analisis                                                                           terhadap      karakteristik siswa


State Objectives
S
 
Langkah   selanjutnya    menentukan   tujuan pembelajaran        atau                  kompetensi     yang
diharapkan     tercapai


Select, Modify or Design materials. Selanjutnya  adalah kegiatan memilih media, memodifikasi  media   yang  sudah  ada  atau merancang    sesuai kebutuhan.

Utilitize Materialas
U
 
Setelah  media  tersebut  dipilih  mana  yang sesuai        dengan                  karakteristik siswa,           sesuai dengan        tujuan                  pembelajaran          lalu   langkah selanjutnya digunakan dalam pembelajaran.


Require Learner respose
R
 
Selanjutnya perlu diamati bagaimana respon siswa  terhadap penggunaan media tersebut.




Evaluate
E
 
Tahap akhir  dalam  pemilihan  media  model
ASSURE adalah melakukan evaluasi.
A